Artikel Jan 2022

Parasit Darah Anjing Bisa Sembuh, Kenali Gejala dan Penyebabnya Sebelum Terlambat

Pemilik hewan peliharaan seperti anjing, seringkali tak menyadari saat hewan kesayangannya terpapar penyakit, terutama yang disebabkan oleh parasit. Kondisi ini terjadi akibat pemilik hewan tidak menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal hewan peliharaan. Selain itu, penyakit parasit darah juga bisa terjadi ketika kebersihan anjing tidak terjaga. Sebenarnya penyakit parasit darah anjing bisa sembuh selama pemilik hewan peliharaan tidak abai pada kondisi hewan kesayangannya.

Parasit Darah Anjing Bisa Sembuh
Parasit Darah Anjing Bisa Sembuh

Parasit Darah Anjing Bisa Sembuh

Lantas, apa saja penyebab parasit darah yang terjadi pada anjing dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak ulasan lengkap berikut ini agar hewan kesayangan bisa kembali sehat.

 

Parasit Pada Anjing yang Bisa Menyebabkan Infeksi dan Penyakit Parasit Darah

Penyakit parasit darah pada anjing adalah infeksi protozoa yang menyerang sel darah merah sehingga membuat hewan anemia, lesu, hingga tidak nafsu makan. Pada tahap yang lebih parah, penyakit parasit darah bisa berujung dengan kematian. 

Parasit pada hewan peliharan sebenarnya bukan hanya cacing saja. Ada beberapa parasit yang umum ditemukan pada hewan peliharan, terutama pada anjing. Berikut ini beberapa parasit yang bisa menginfeksi anjing.

1. Kutu

Salah satu parasit yang dimiliki hampir semua anjing peliharaan adalah kutu. Anjing bisa terkena kutu jika jarang dimandikan dan lingkungan tempat tinggalnya tidak bersih. Selain itu, anjing bisa tertular kutu dari anjing lainnya saat bermain di luar. Kutu tak hanya berpotensi menginfeksi anjing, tetapi juga menyebabkan kerontokan pada bulu anjing. Sebab itulah, pemilik hewan peliharaan harus rajin mengecek kondisi bulu anjing untuk memeriksa apakah terdapat kutu atau tidak.

 

2. Tungau

Selain kutu, ada tungau atau ear mites, yaitu parasit berukuran sangat kecil yang hidup di saluran telinga anjing. Ear mites yang menginfeksi anjing dapat menyebabkan rasa gatal yang sangat parah pada telinga. 

 

3. Kutu Demodex

Parasit berikutnya yang sering ditemukan pada anjing adalah Kutu Demodex. Kutu mikroskopik yang hidup pada kulit anjing inilah yang menyebabkan demodicosis atau kudis. Agar terhindar dari penyakit kudis, pastikan anjing dan lingkungan tempat tinggalnya tetap bersih. 

 

4. Protozoa Darah Babesia

Selanjutnya ada Protozoa Darah Babesia yang menyebabkan penyakit parasit darah pada anjing. Parasit ini umumnya menyerang sel darah merah pada anjing maupun kucing. Infeksi Protozoa Darah Babesia umumnya ditularkan lewat caplak Rhipicephalus sanguineus. Tingkat keparahan penyakit yang disebabkan infeksi protozoa ini tergantung pada jenis dan sistem kekebalan tubuh anjing itu sendiri.

 

5. Kutu Cheyletiella 

Kutu Cheyletiella hidup di permukaan kulit anjing dan bisa menyebabkan rasa gatal, ketombe, hingga iritasi. Kutu Cheyletiella punya ukuran yang lebih besar dengan bentuk mulut mirip cakar. Selain pada anjing, kutu jenis ini juga bisa ditemukan pada kucing, kelinci, dan hewan lainnya. 

 

6. Cacing Cambuk

Parasit pada anjing tidak hanya ditemukan pada permukaan kulit maupun saluran telinga saja, tapi juga pada saluran pencernaannya, yaitu Cacing Cambuk. Cacing jenis ini memiliki ukuran maksimal 2-3 inci dengan bentuk kepala pipih seperti cambuk dan menebal di bagian belakangnya. 

Parasit ini hidup di dinding usus besar dengan mengkonsumsi darah. Cacing cambuk dapat menginfeksi anjing dan menyebabkan anemia, diare, hilangnya berat badan, hingga munculnya darah dan lendir pada kotoran anjing. 

 

Kapan Harus Mengontrol Parasit Pada Anjing?

Parasit darah anjing bisa sembuh jika pemilik hewan peliharaan mengenali gejalanya sejak awal dan membawanya ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Namun, tidak sedikit pemilik hewan peliharaan yang menyangka gejala parasit anjing sebagai penyakit biasa. 

Sebagai bentuk antisipasi, pemilik hewan peliharaan bisa membawa anjing kesayangannya ke dokter untuk mengontrol parasit. Lantas, kapan waktu yang paling tepat?

Sejak anjing berusia dua minggu, pemilik hewan peliharaan sudah bisa mengontrol parasit pada hewan kesayangannya. Pada usia ini, puppy sudah bisa terinfeksi cacing gelang yang ditularkan induknya melalui air susu. Sebab itulah, pada usia dua minggu, pemilik hewan peliharaan bisa memberikan obat cacing untuk mencegah risiko infeksi.

Selain itu, anjing juga rentan terinfeksi Dipylidium caninum yang ditularkan oleh kutu. Anjing yang terbiasa mengkonsumsi daging mentah atau makanan dari tempat sampah juga rentan mengalami infeksi akibat parasit. Untuk mencegahnya, pemberian obat cacing saja tidaklah cukup, karena pemilik hewan peliharaan juga harus memberikan makanan yang bergizi dan bernutrisi.

Cara mengontrol parasit pada anjing yang tak kalah penting adalah menjaga kebersihan tubuhnya. Setelah memasuki usia tiga bulan, anjing bisa diberikan obat cacing setiap tiga bulan sekali. Dengan memperhatikan asupan makanan, serta kebersihan anjing dan tempat tinggalnya, sistem imun dari anjing kesayangan Anda akan meningkat. Dengan begitu, anjing tidak mudah terkena infeksi akibat parasit.

 

Cara Membasmi Parasit Pada Anjing Agar Tidak Menyebabkan Infeksi dan Penyakit Parasit Darah

Bagi sebagian orang, memelihara anjing jadi salah satu stress relief di tengah kesibukan sehari-hari. Selain asik diajak main bersama, mempunyai hewan peliharaan seperti anjing bisa memperbaiki mood. Tak mengherankan, ketika hewan kesayangan sakit, pemiliknya pun ikut bad mood. 

Salah satu penyakit yang sering terjadi pada anjing adalah infeksi akibat parasit, seperti penyakit parasit darah. Untuk mencegahnya, Anda bisa membasmi parasit pada anjing dengan beberapa cara berikut ini.

1. Mandikan Anjing

Cara pertama untuk mengatasi kutu adalah rutin memandikan anjing setiap dua kali seminggu. Saat memandikan anjing, gunakan shampoo dan conditioner khusus anjing agar kelembapan kulit dan bulunya tetap terjaga. Jika ingin menggunakan shampoo khusus untuk menghilangkan kutu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu karena beberapa anjing punya kondisi kulit yang sensitif, sehingga bisa menimbulkan alergi. 

 

2. Gunakan Obat Kutu 

Membasmi kutu pada anjing bisa dilakukan dengan obat kutu, salah satunya NexGard. Menariknya, NexGard hadir dalam bentuk tablet yang memiliki rasa daging sapi. Obat kutu ini dapat membunuh kutu sampai ke telur dan larvanya dalam waktu 24 jam serta membasmi berbagai jenis cacing, salah satunya adalah Cacing Jantung. 

Selain itu, NexGard juga ampuh mengatasi Demodex dan Scabies. Produknya juga sudah terjamin keamanannya oleh Food and Drug Administration. 

 

3. Sisir Bulu Anjing Dengan Sisir Khusus Kutu

Cara terakhir untuk membasmi kutu pada anjing adalah menggunakan sisir khusus kutu untuk anjing. Selain menghilangkan kutu, sisir khusus ini juga bisa menghilangkan kotoran yang menempel pada kulit bulu anjing sehingga lebih bersih. Biasanya, kutu banyak tinggal di area leher dan ekor, jadi jangan lewatkan area tersebut saat menyisir anjing.

Mengatasi kutu dan parasit pada anjing kesayangan sebenarnya tidak terlalu sulit. Kuncinya adalah menjaga kebersihan anjing, lingkungan tempatnya tinggal, dan memberikan makanan yang bergizi. Jika anjing menunjukkan gejala penyakit parasit darah, segera bawa ke dokter agar penyakit darah anjing bisa sembuh.