Artikel Jan 2022

Cuaca Tak Menentu, Begini Cara Merawat Bulu Anjing Agar Tidak Rontok

Sama seperti manusia, anjing juga mengalami kerontokan bulu setiap harinya, apalagi di tengah cuaca yang tak menentu dan jarang diajak keluar. Hal ini merupakan kondisi wajar selama jumlah bulu yang rontok tidak berlebihan. Jika frekuensinya terlalu tinggi, kerontokan bisa jadi pertanda adanya gangguan kesehatan pada anjing. Namun, Anda tak perlu khawatir karena ada sejumlah cara merawat bulu anjing agar tetap sehat, lebat, dan terhindar dari berbagai faktor yang menyebabkan kerontokan.

Cara Merawat Bulu Anjing
Cara Merawat Bulu Anjing

Cara Merawat Bulu Anjing

Cara Tepat Merawat Bulu Anjing Agar Tetap Sehat

Sebenarnya, bukan hanya cuaca tak menentu saja yang menjadi faktor pemicu rontoknya bulu anjing. Beberapa kondisi seperti alergi, kutu, infeksi, hingga stress bisa memperparah bulu anjing yang rontok. Lalu, bagaimana tips merawat bulu anjing agar tidak mudah rontok?

 

1. Sikat atau sisir bulu anjing secara teratur

Cara pertama untuk mengurangi kerontokan pada bulu anjing adalah menyikat atau menyisirnya secara rutin menggunakan sisir yang sesuai dengan jenis bulu anjing. Untuk anjing dengan bulu yang panjang, sebaiknya gunakan sikat atau sisir berjenis pin brush. 

Sedangkan untuk anjing yang berbulu sedang atau pendek, gunakan sisir atau sikat jenis bristled. Saat menyisir atau menyikat bulu anjing, lakukan secara perlahan hingga menyentuh kulitnya.

 

2. Mandikan anjing secara teratur

Merawat bulu anjing agar tidak mudah rontok juga bisa dilakukan dengan memandikannya secara teratur, yakni dua kali seminggu. Selain menjaga bulunya tetap bersih, memandikan anjing juga membantu menghilangkan bulu-bulu yang mati.

Agar kondisi bulunya tetap sehat, sebaiknya gunakan shampoo dan conditioner khusus untuk anjing. Dengan begitu, kulit dan bulu anjing akan terjaga kelembapannya, menjadi lebih sehat, dan tidak mudah rontok.

 

3. Asupan nutrisi yang tepat untuk anjing

Tips selanjutnya untuk merawat bulu anjing agar tidak mudah rontok adalah memberikan asupan nutrisi yang tepat. Sama seperti rambut manusia, bulu anjing juga butuh nutrisi dan vitamin. Oleh karenanya, pilihlah makanan anjing yang berbahan dasar daging. Meskipun harganya sedikit lebih mahal, tapi makanan jenis ini lebih mudah dicerna daripada makanan anjing yang terbuat dari zat pengenyang seperti biji-bijian dan jagung.

 

4. Periksa apakah ada kutu di bulu anjing

Rontoknya bulu anjing juga bisa disebabkan gatal akibat kutu atau tungau. Rasa gatal inilah yang membuat anjing menggaruk kulitnya dengan keras sehingga bulu-bulunya rontok. Jika terdapat kutu pada bulu anjing, segera berikan NexGard untuk membasmi segala jenis kutu hingga ke telur dan larvanya dalam waktu 24 jam. 

 

5. Jaga kondisi anjing agar tidak stress

Cara merawat bulu anjing agar sehat dan tidak mudah rontok juga bisa dilakukan dengan menjaga kondisinya agar tidak stress. Lingkungan jadi salah satu faktor yang bisa menyebabkan anjing stress. Kondisi ini bisa dicegah dengan mengajaknya bermain ke luar agar tidak jenuh, menjaga kebersihan lingkungan, hingga memberikan makanan bergizi seimbang.

 

6. Perhatikan lingkungan bermainnya

Saat cuaca tak menentu seperti sekarang, perhatikan lingkungan bermain anjing. Pastikan anjing tidak bermain di tempat yang kotor dan bisa menularkan penyakit. Saat mengajaknya keluar pun juga harus diperhatikan agar tidak terlalu jauh berkeliaran dan berinteraksi dengan sembarang anjing. Sebab, kutu yang menyebabkan bulu rontok bisa menular dari anjing satu ke anjing lainnya.

 

Penyebab Bulu Anjing Rontok

Bicara soal perawatan bulu anjing, tak lengkap rasanya jika tidak membahas faktor apa saja yang menyebabkan bulu anjing rontok. Biasanya, bulu anjing yang rontok akan meninggalkan bintik-bintik atau kebotakan pada area tertentu. Hal ini pastinya akan mempengaruhi penampilan anjing kesayangan Anda. Meskipun kerontokan bulu anjing terbilang wajar, tapi sebagai pemilik anjing peliharaan, Anda harus tahu penyebabnya agar anjing kesayangan tetap prima kondisinya. 

Nah, berikut ini beberapa faktor yang sering menyebabkan bulu anjing rontok, mulai dari penyakit, infeksi, hingga kutu. 

1. Penyakit cushing

Salah satu penyakit yang menyebabkan bulu anjing rontok adalah penyakit cushing atau hiperadrenokortisisme. Kondisi ini terjadi ketika anjing memproduksi hormon kortisol yang berlebih. Penyakit cushing biasanya terjadi pada anjing yang berusia 6 tahun atau lebih. Penyakit ini ditandai dengan gejala makan, minum, dan buang air kecil dengan frekuensi yang lebih tinggi dibanding biasanya. Selain itu, anjing yang mengidap penyakit cushing juga memiliki perut buncit dan kelihatan terengah-engah.

 

2. Faktor genetika

Siapa sangka, kerontokan pada bulu anjing juga bisa disebabkan oleh faktor genetika. Beberapa jenis anjing lebih rentan mengalami kebotakan dibanding anjing lainnya. Biasanya, bintik-bintik botak pada area dada, telinga luar, paha, perut, atau leher bagian bawah muncul pada anjing jenis whippet, bulldog, dachshund, chihuahua, dan bulldog Italia. 

 

3. Alergi

Sebagian besar alergi pada anjing disebabkan oleh gigitan kutu, sehingga bulu-bulu anjing mengalami kerontokan. Selain itu, anjing juga bisa alergi terhadap makanan ataupun serbuk sari. Biasanya, alergi yang disebabkan oleh gigitan kutu akan menimbulkan kemerahan pada kulit dan rasa gatal.

 

4. Infeksi

Tak hanya alergi, anjing juga rentan mengalami infeksi akibat bakteri atau jamur. Salah satu jenis infeksi jamur yang membuat bulu anjing rontok adalah kurap. Anjing yang terkena kurap biasanya menunjukkan gejala seperti area kerontokan yang melingkar ataupun tidak teratur, kulit terinfeksi, dan mengalami peradangan.

 

5. Ruam atau biduran

Ruam atau gatal-gatal pada anjing disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gigitan serangga, bahan kimia, tumbuhan, hingga shampoo yang tidak cocok dengan kulit anjing. Tak hanya menimbulkan rasa gatal, ruam pada anjing juga menyebabkan bintik-bintik kebotakan dan membuat bulunya rontok.

 

Biasanya, ruam pada anjing akan muncul dalam beberapa menit atau jam setelah terpapar. Kondisi ini juga sering menyebabkan anjing demam, muntah, kurang nafsu makan, dan lesu.

 

6. Luka tekan

Luka tekan rentan terjadi pada anjing yang lebih tua dan berat. Luka tekan pada anjing terjadi ketika siku atau bagian tulang lainnya bersentuhan dengan permukaan yang keras. Lambat laun, tekanan konstan ini dapat menebalkan kulit, menyebabkan kapalan, hingga bulu rontok. 

Bahkan, kapalan pada anjing bisa berdarah, retak, dan terinfeksi sehingga membutuhkan perawatan dengan antibiotik, penggunaan bracing, dan pelembap. 

 

Nah, itulah penyebab bulu anjing rontok dan cara merawat bulu anjing. Pastikan Anda mengontrol kondisi anjing dan merawatnya dengan rutin agar kondisinya tetap sehat dan bulu-bulunya makin lebat. Selain itu, perawatan yang tepat juga menghindarkan anjing dari stress sehingga lebih ceria dan mood-nya terjaga.